Pendidik merupakan orang yang memberikan ilmu, pengalaman, pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi didikannya. Sejak dahulu pendidik menggunakan metode konvensional atau biasa disebut dengan metode tradisonal. Dalam metode konvensional teknik yang digunakannya yaitu komunikasi secara langsung, didasari penjelasan, pelatihan, serta pembagian tugas. Namun, seiring dengan berjalannya waktu pendidik mempunyai metode pembelajaran baru yang disebut dengan e-learning. E-learning adalah metode pembelajaran jarak jauh yang mengandalkan media jaringan komputer. Untuk itu, mari kita simak perbedaan metode pembelajaran konvensional dengan metode pembelajaran e-learning. Berikut pemaparannya:
Konvensional:
- Pengajar sebagai sumber ilmu
Dalam metode pembelajaran konvensional murid tidak di haruskan mencari materi, karena setiap materi telah disiapkan dan disampaikan langsung oleh pendidik, Tugas murid hanya mendengarkan dan memahami apa yang pengajar jelaskan. Untuk itu, pengajar harus benar-benar menguasai setiap ilmu yang akan diajarkan. Di pendidikan konvensional rasio pengajaran adalah 50-75% ilmu didapat dari pendidik
- Pembelajaran tergantung kemampuan pengasecara engajar harus memiliki motivasi, teknik, teori, konsep, kaidah, citra, visi dan misi. Karena saat proses belajar itu berlangsung efektif atau tidaknya tergantung kepada pengajar tesebut.
- Sumber belajar berpusat di kampus atau sekolah
Metode pembelajaran konvensional cukup menguntungkan para pengajar. Karena dengan metode ini pengajar dapat menyampaikan pembelajaran dengan nyaman sambil memperhatikan murid mana yang memiliki kemampuan respek ilmu pengetahuan yang paling baik.
- Menggunakan lisan
Selanjutnya, metode konvensional mengharuskan interaksi secara langsung antara pengajar dan murid.
- Terjadwal pasti
Pembelajaran konvensional terbatas oleh waktu yang sudah diatur oleh instansi, sekolah ataupun kampus sebagai penyedia proses pendidikan
- Peranganda pengajar
Pendidik di pembelajaran konvensional Juha berperan sebagai orang yang berperan dalam transfer kebudayaan agar anak didiknya memiliki karakter yang hendak dibentuk.
E-learning:
- Berbasis pada teknologi
E-learning merupakan bentuk dari perkembangan teknologi bidang ilmu pengetahuan. Dimana semua aspek terlibat dalam proses transfer ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik. Jika ada pendidikan konvensional dikenal istilah tatap muka/pertemuan langsung dikelas, maka di E-learning menekankan pada efesiensi waktu, dimana pendidik membagikan bahan kuliah, bahan diskusi dalam bentuk pdf maupun materi pengajaran dalam bentuk audio serta audio visual berupa video.
- Mudah di akses
E-learning sangat membantu para mahasiswa dalam menerima materi perkuliahan. Hal ini dibuktikan dengan sifat e-learning yang mudah di akses dimana saja dan kapan saja.
- Tidak bergantung kepada pengajar
Setiap murid tidak lagi bergantung kepada pengajar, karena semua bahan-bahan pembelajaran sudah disajikan di interenet.
- Menuntut pembelajar mandiri
Metode pembelajaran konvensional segala sesuatu telah disiapkan oleh guru atau dosen sehingga murid tidak perlu lagi mencari materi. Namun, beda halnya dengan metode ini, metode e-learning justru menuntut pembelajar lebih mandiri. Karena setiap materi harus diakses secara individu melalui internet.
- Pengajar hanya sebagai mediator dan pembimbing
Metode pembelajaran e-learning semua materi bertumpu pada media jaringan komputer. Sehingga tugas pengajar hanya untuk mengarahkan dan membimbing saja.
- Menggunakan audio visual
Kurangnya interaksi secara nyata antara pengajar dengan murid dikarenakan bahan-bahan pembelajaran telah di sediakan dalam bentuk audio visual.
Demikinlah enam perbedaan pembelajaran konvensional dan e-learning. Semoga bermanfaat!